Indonesian Chinese (Simplified) English

Pengenalan Tibetan Buddhism

Wajrayana atau kadang ditulis Vajrayana, adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana. Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha eksoterik. Wajrayana adalah merupakan ajaran yang berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan dalam hal fil...

Pengenalan Tentang Palyul

Apa itu palyul? Palyul adalah salah satu 6 Biara Induk ari Sekolah Nyingma atau Tradisi Terjemahan Awal dari Buddhisme Tibet. Biara ini didirikan pada tahun 1665 di Provinsi Kham, Tibet Timur (sekarang Baiyu, Sichuan, China) oleh Kunzang Sherab, Pemegang Tahta Pertama Palyul. His Holiness Karma Kuchen Rinpoche (kiri), Pemegang Tahta ke-12 adalah Pemimpin Silsilah Palyul saat ini. Sebagaimana ya...

Jum'at, 14 February 2014 12:32

Puja 12 Shio, Mahakala, Riwo Sang dan 21 Zhambala di Jakarta

Written by
Rate this item
(0 votes)

Oleh: KHENPO KHENTSE NORBU RINPOCHE

Puja 12 Shio adalah Puja yang dilakukan setiap awal tahun untuk menyelaraskan Shio yang Chiong pada pergantian tahun menurut tahun Imlek atau Tibetan. Dengan adanya puja tersebut diharapkan dapat menghilangkan halangan atau gangguan (chiong) bagi orang yang memiliki Shio yang Chiong pada tahun tersebut.

Mahakala adalah Pelindung Dharma atau Dharma Protector atau Dharmapala. Mahakala Utama aliran Nyingnapa adalah Ekajati, Damchen Dorje Lekpa dan Rahula. Puja Mahakala adalah puja bagi pelndung dharma untuk menghilangkan halangan luar, dalam dan rahasia. Halangan luar berupa sakit tubuh badan. Halangan dalam berupa duka pikiran sedangkan halangan rahasia berupa karma buruk akibat 5 jenis kemorosotan. Dengan Puja Mahakala diharapkan dapat membantu menghilangan semua halangan atau gangguan yang menyebabkan penderitaan.

Sang Puja, juga disebut Puja Asap. Ritual ini termasuk melafalkan doa dan pembuatan asap persembahan yang besar dengan membakar makanan (sereal, kacang, biscuit, permen, nasi, gula), minuman (anggur, jus, susu), potongan kain warna-warni, bunga dan dupa.

Pada Puja Asap ini, asap atau intisarinya dipersembahkan kepada 4 kelompok makhluk: Buddha, Bodhisattva, dan semua makhluk suci lainnya; para pelindung dharma; semua makhluk hidup; naga atau roh yang mungkin memiliki hutang karma dengan kita. Untuk dua kelompok pertama, asap diberikan sebagai persembahan sementara untuk dua kelompok lainnya, asap diberikan sebagai sedekah

Dikatakan bahwa makhluk hidup menerima persembahan itu dengan cara menghirupnya. Makhluk yang berada di neraka panas akan merasa sejuk dan tenang. Begitu juga, makhluk yang berada di neraka dingin akan merasa hangat dan puas. Preta atau hantu kelaparan juga senang karena merasakan ketenangan dari kelaparan dan kehausan mereka yang tak terpuaskan. Manusia juga merasa puas karena keinginan mereka dikabulkan.

Di banyak kehidupan yang lalu, kita pasti telah melukai naga, roh, makhluk suci sekitarnya, dewa duniawi dan makhluk hidup lainnya - baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Mungkin, kita mendaki gunung atau mandi di sungai dan menghancurkan tempat tinggal mereka pada waktu itu. Karena tindakan kita tersebut, kita telah membentuk suatu hutang karma antara makhluk-makhluk ini dengan diri kita. Sebagai akibat dari hutang karma ini, mereka membawa penyakit, rintangan dan halangan kepada kita untuk membuat kita “membayar” atas tindakan yang telah kita lakukan. Dengan melakukan Sang Puja, kita membayar semua hutang karma kita agar makhluk-makhluk ini berhenti melukai kita dan berhenti memberikan halangan kepada kita.

Sebelum kita memberikan persembahan dengan menuangkan  ke dalam api, seseorang tidak boleh berpikiran bahwa persembahan itu hanya berupa sepiring makanan atau segelas minuman. Sebaliknya, seseorang harus membayangkan bahwa persembahan itu adalah sebuah samudera luas berisi bahan-bahan yang berharga dan dipersembahkan kepada empat makhluk yang disebutkan di atas dan juga bahwa mereka semua sangat senang ketika mereka menerima persembahan dan sedekah dari kita.
Dzambala adalah dewa kekayaan. Meskipun itu adalah dewa duniawi, dikatakan bahwa Dia dekat untuk mencapai pencerahan. Praktek Dzambala akan membantu para praktisi menarik materi (keuangan) dan kekayaan spiritual. Praktisi harus menggunakan kekayaan mereka untuk melakukan pekerjaan yang lebih amal dan mengumpulkan manfaat dalam proses. Tanpa terganggu oleh kekhawatiran keuangan, lebih mudah bagi pikiran untuk menumbuhkan cinta kasih, welas asih dan juga kebijaksanaan. Pada akhirnya, itu adalah akumulasi manfaat dan kebijaksanaan yang akan membantu praktisi mencapai pembebasan dari Samsara dan mencapai Kebuddhaan.

Sabtu, 15 Februari 2014
Pukul 10:00 - 12:00 Puja Gya Na Kag Dhog (12 Shio)
Pukul 12:00 - 14:00 Makan Siang
Pukul 14:00 - 17:00 Puja Mahakala dan Penjelasan Singkat

Minggu, 16 Februari 2014
Pukul 10:00 - 12:00 Puja Riwo Sang (Smoke Offering)
Pukul 12:00 - 14:00 Makan Siang
Pukul 14:00 - 17:00 Puja 21 Zhambala dan Penjelasan Singkat

Tempat:
Restaurant Vegetarian DAPUR TERATAI
Taman Pluit Kencana No. 8 Jakarta Utara

Dibaca 4130 kali Last modified on Jum'at, 27 July 2018 14:54

Leave a comment

Make sure you enter all the required information, indicated by an asterisk (*). HTML code is not allowed.

Three things cannot be long hidden: the sun, the moon, and the truth.

"Buddha"

Jadwal Acara

Copyright © 2016 - Palyul Nyingma Indonesia - All Rights Reserved

Pengunjung: 00001661