Wajrayana atau kadang ditulis Vajrayana, adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana. Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha eksoterik. Wajrayana adalah merupakan ajaran yang berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan dalam hal fil...
Apa itu palyul? Palyul adalah salah satu 6 Biara Induk ari Sekolah Nyingma atau Tradisi Terjemahan Awal dari Buddhisme Tibet. Biara ini didirikan pada tahun 1665 di Provinsi Kham, Tibet Timur (sekarang Baiyu, Sichuan, China) oleh Kunzang Sherab, Pemegang Tahta Pertama Palyul. His Holiness Karma Kuchen Rinpoche (kiri), Pemegang Tahta ke-12 adalah Pemimpin Silsilah Palyul saat ini. Sebagaimana ya...
Guru Padmasambhava, Avalokitesvara, Vajrapani, Hayagriva Dan Garuda Merah
Empowerment dari 5 Yidam ini diberikan oleh Khenpo Khentse Norbu Rinpoche dengan rangkain acara sebagai berikut:
Sabtu, 13 Desember 2014
Pukul 14:00 - 17:00 Inisiasi Guru Padmasambhava dan Avalokitesvara
Minggu, 14 Desember 2014
Pukul 14:00 - 17:00 Inisiasi Vajrapani, Hayagriva dan Garuda Merah
Tempat: Alok Vegetarian Restaurant
Muara Karang Blok H1 Selatan No. 76 Jakarta Utara
PALYUL NYINGMA BUDDHISM VIHARA PADMASAMBHAVA MEDAN
MENGADAKAN
NYUNGNE RETREAT 2014 @ MEDAN
Registrasi dan Partisipasi:
Untuk informasi dari pendaftaran harap hubungi:
Nyungne adalah praktek yang paling efektif untuk memurnikan karma buruk akibat kesalahan kita sendiri. Praktek ini diungkapkan oleh Gelongma Phalmo, Puteri Seorang Raja dan ketika terserang penyakit kusta, Beliau mendapat mimpi dari Raja Indrabodhi agar melakukan Latihan Avalokitesvara. Dia melakukan praktek ini selama 12 tahun dan menjadi seorang Mahasiddha. Retret meliputi praktek pemurian yang powerful seperti puasa dalam waktu tertentu, namaskara dan hening atau tidak berbicara.
Retreat Pemurnian Nyungne ini melaksanakan delapan sila (atthasila) selama beberapa hari. Pahala kebajikan mengikuti praktek Nyungne ini adalah tak terhingga. Pahala mengikuti 1(satu) kali Nyungne sama dengan pahala melafalkan 100 juta kali mantra Om Mani Padme Hum. Pahala mensponsori seseorang mengikuti Nyungne akan sama seperti mengikuti Nyungne tersebut.
KHENPO KHENTSE NORBU RINPOCHE: Retret Master
Khenpo Khentse Norbu Rinpoche adalah Khenpo Senior di Palyul Monastery di Namdroling. Beliau pernah menjabat sebagai President Ngagyur Nyingma Institute, Perguruan Tinggi Nyingma yang bergengsi dan terbesar.
Beliau banyak menerima ajaran, inisiasi, transmisi lisan, dan instruksi rahasia dari beberapa Guru Besar Nyingma seperti Khenchen Jigmay Phunstok Rinpoche, Khenchen Pema Sherab Rinpoche, Khenchen Wangchuk Sonam Rinpoche, Nyoshul Khen Rinpoche dan yang paling utama Beliau menerima seluruh Empowernment Tertinggi dan Rahasia, ajaran, transmisi lisan dan instruksi rahasia ajaran Dzogchen dari Yangthang Rinpoche, His Holiness Taklung Tsetrul Rinpoche dan His Holiness Penor Rinpoche.
Khenpo Khentse Norbu Rinpoche telah 23 tahun memberikan ajaran Ngondro (Praktek Pendahuluan) dan Dzogchen (Kesempurnaan Agung) serta memberikan berbagai ajaran baik Sutra maupun Tantra secara luas di biara Namdroling, Nepal dan Bhutan
*JANGAN LEWATKAN KESEMPATAN YANG BERHARGA INI*
Oleh: KHENPO KHNETSE NORBU RINPOCHE
Rigzin Duepa adalah aspek dalam dari Guru Padmasambhava yang merupakan perwujudan dari semua Buddha. Pada tanggal 10 setiap bulan Tibetan, semua Biara Nyingma akan melakukan Puja Rigzin Duepa yang mana merupakan hari Guru Padmasambhava. Puja ini terdapat Tsog Offering yang berarti persembahan untuk menambah keberuntungan. Bagi umat yang berpartisipasi dalam mempersembahkan makan untuk Tsog Offering adalah berkah yang luar biasa yang mana bisa menambah keberuntungan.
Sabtu, 05 Juli 2014
Pukul 09:30 - 12:00 Dharma Talk: Mengenal Lebih Dekat Guru Padmasambhava
Mnggu, 06 Juli 2014
Pukul 09:30 - 12:00 Puja Rigzin Duepa dan Blessing Tsa Tsa HH Penor Rinpoche
Tempat:
ALOK Vegetarian Restaurant
Muara Karang Blok H1 Selatan No. 76 Jakarta Utara
Oleh: KHENPO KHENTSE NORBU RINPOCHE
Puja 12 Shio adalah Puja yang dilakukan setiap awal tahun untuk menyelaraskan Shio yang Chiong pada pergantian tahun menurut tahun Imlek atau Tibetan. Dengan adanya puja tersebut diharapkan dapat menghilangkan halangan atau gangguan (chiong) bagi orang yang memiliki Shio yang Chiong pada tahun tersebut.
Mahakala adalah Pelindung Dharma atau Dharma Protector atau Dharmapala. Mahakala Utama aliran Nyingnapa adalah Ekajati, Damchen Dorje Lekpa dan Rahula. Puja Mahakala adalah puja bagi pelndung dharma untuk menghilangkan halangan luar, dalam dan rahasia. Halangan luar berupa sakit tubuh badan. Halangan dalam berupa duka pikiran sedangkan halangan rahasia berupa karma buruk akibat 5 jenis kemorosotan. Dengan Puja Mahakala diharapkan dapat membantu menghilangan semua halangan atau gangguan yang menyebabkan penderitaan.
Sang Puja, juga disebut Puja Asap. Ritual ini termasuk melafalkan doa dan pembuatan asap persembahan yang besar dengan membakar makanan (sereal, kacang, biscuit, permen, nasi, gula), minuman (anggur, jus, susu), potongan kain warna-warni, bunga dan dupa.
Pada Puja Asap ini, asap atau intisarinya dipersembahkan kepada 4 kelompok makhluk: Buddha, Bodhisattva, dan semua makhluk suci lainnya; para pelindung dharma; semua makhluk hidup; naga atau roh yang mungkin memiliki hutang karma dengan kita. Untuk dua kelompok pertama, asap diberikan sebagai persembahan sementara untuk dua kelompok lainnya, asap diberikan sebagai sedekah
Dikatakan bahwa makhluk hidup menerima persembahan itu dengan cara menghirupnya. Makhluk yang berada di neraka panas akan merasa sejuk dan tenang. Begitu juga, makhluk yang berada di neraka dingin akan merasa hangat dan puas. Preta atau hantu kelaparan juga senang karena merasakan ketenangan dari kelaparan dan kehausan mereka yang tak terpuaskan. Manusia juga merasa puas karena keinginan mereka dikabulkan.
Di banyak kehidupan yang lalu, kita pasti telah melukai naga, roh, makhluk suci sekitarnya, dewa duniawi dan makhluk hidup lainnya - baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Mungkin, kita mendaki gunung atau mandi di sungai dan menghancurkan tempat tinggal mereka pada waktu itu. Karena tindakan kita tersebut, kita telah membentuk suatu hutang karma antara makhluk-makhluk ini dengan diri kita. Sebagai akibat dari hutang karma ini, mereka membawa penyakit, rintangan dan halangan kepada kita untuk membuat kita “membayar” atas tindakan yang telah kita lakukan. Dengan melakukan Sang Puja, kita membayar semua hutang karma kita agar makhluk-makhluk ini berhenti melukai kita dan berhenti memberikan halangan kepada kita.
Sebelum kita memberikan persembahan dengan menuangkan ke dalam api, seseorang tidak boleh berpikiran bahwa persembahan itu hanya berupa sepiring makanan atau segelas minuman. Sebaliknya, seseorang harus membayangkan bahwa persembahan itu adalah sebuah samudera luas berisi bahan-bahan yang berharga dan dipersembahkan kepada empat makhluk yang disebutkan di atas dan juga bahwa mereka semua sangat senang ketika mereka menerima persembahan dan sedekah dari kita.
Dzambala adalah dewa kekayaan. Meskipun itu adalah dewa duniawi, dikatakan bahwa Dia dekat untuk mencapai pencerahan. Praktek Dzambala akan membantu para praktisi menarik materi (keuangan) dan kekayaan spiritual. Praktisi harus menggunakan kekayaan mereka untuk melakukan pekerjaan yang lebih amal dan mengumpulkan manfaat dalam proses. Tanpa terganggu oleh kekhawatiran keuangan, lebih mudah bagi pikiran untuk menumbuhkan cinta kasih, welas asih dan juga kebijaksanaan. Pada akhirnya, itu adalah akumulasi manfaat dan kebijaksanaan yang akan membantu praktisi mencapai pembebasan dari Samsara dan mencapai Kebuddhaan.
Sabtu, 15 Februari 2014
Pukul 10:00 - 12:00 Puja Gya Na Kag Dhog (12 Shio)
Pukul 12:00 - 14:00 Makan Siang
Pukul 14:00 - 17:00 Puja Mahakala dan Penjelasan Singkat
Minggu, 16 Februari 2014
Pukul 10:00 - 12:00 Puja Riwo Sang (Smoke Offering)
Pukul 12:00 - 14:00 Makan Siang
Pukul 14:00 - 17:00 Puja 21 Zhambala dan Penjelasan Singkat
Tempat:
Restaurant Vegetarian DAPUR TERATAI
Taman Pluit Kencana No. 8 Jakarta Utara
Oleh: KHENPO KHENTSE NORBU RINPOCHE
Dzambala adalah dewa kekayaan. Meskipun itu adalah dewa duniawi, dikatakan bahwa Dia dekat untuk mencapai pencerahan. Praktek Dzambala akan membantu para praktisi menarik materi (keuangan) dan kekayaan spiritual. Praktisi harus menggunakan kekayaan mereka untuk melakukan pekerjaan yang lebih amal dan mengumpulkan manfaat dalam proses. Tanpa terganggu oleh kekhawatiran keuangan, lebih mudah bagi pikiran untuk menumbuhkan cinta kasih, welas asih dan juga kebijaksanaan. Pada akhirnya, itu adalah akumulasi manfaat dan kebijaksanaan yang akan membantu praktisi mencapai pembebasan dari Samsara dan mencapai Kebuddhaan.
Mahakala adalah Pelindung Dharma atau Dharma Protector atau Dharmapala. Mahakala Utama aliran Nyingnapa adalah Ekajati, Damchen Dorje Lekpa dan Rahula. Puja Mahakala adalah puja bagi pelndung dharma untuk menghilangkan halangan luar, dalam dan rahasia. Halangan luar berupa sakit tubuh badan. Halangan dalam berupa duka pikiran sedangkan halangan rahasia berupa karma buruk akibat 5 jenis kemorosotan. Dengan Puja Mahakala diharapkan dapat membantu menghilangan semua halangan atau gangguan yang menyebabkan penderitaan.
Sabtu, 17 November 2012
Pukul 10:00 - 12:00 Dharma Teaching : 21 Zhambala
Pukul 12:00 - 14:00 Makan Siang dan Istirahat
Pukul 14:00 - 17:00 Puja 21 Zhambala
Minggu, 18 November 2012
Pukul 10:00 - 12:00 Dharma Teaching : Mahakala
Pukul 12:00 - 14:00 Makan Siang dan Istirahat
Pukul 14:00 - 17:00 Puja Mahakala
Tempat :
Restaurant Vegetarian DAPUR TERATAI
Taman Pluit Kencana No. 8 Jakarta Utara
MEMBAKAR KARMA BURUK MERAIH KESUKSESAN
Oleh: YANG MULIA KHENPO KHENTSE NORBU RINPOCHE
Chod merupakan ritual Buddhist kuno yang dikenal karena kekuatannya untuk mebyembuhkan penyakit mental dan fisik, menghapus karma buruk yang menjadi hambatan pertumbuhan spritual dan mengatasi penderitaan manusia dengan membayar hutang karma negatif.
Guru Padmasambhava atau biasa dikenal Guru Rinpoche yang berarti Guru yang berharga di Tibetan Buddhism yang merupakan manifestasi dari Buddha Amitabha. Beliau dilahirkan dari sebuah bunga teratai di tengah peristiwa ajaib di Danau Kosa dekat Oddiyana. Melalui kekuatan-Nya yang besar dalam menaklukan semua kekuatan, Beliau berhasil membawa dan menyebarkan Agama Buddha di Tibet. Guru Rinpoche dianggap sebagai Buddha Kedua di Aliran Vajrayana dan dikalangan orang Tibet. Dikatakan bahwa para guru spritual sering berseru kepada-Nya untuk meminta bantuan ketika menghadapi masalah yang serius. Beliau pernah berkata, "Aku akan datang dan menghapus penderitaan manusia di dunia".
Guru Drakpo merupakan manifestasi dari Guru Padmasambhava dalam bentuk murka adalah pelindung Dharma dan penghancur rintangan di jalan menuju pencerahan. Praktek ini sangat bermanfaat untuk mengubah kondisi negatifmenjadi cahaya kebijaksanaan.
Khenpo Khentse Norbu Rinpoche (Ph.D) adalah Khenpo Rinpoche Senior sekaligus pakar ajaran Buddha Dharma lulusan Ngagyur Nyingma Institute, perguruan tinggi bergengsi pada Biara Namdroling di India Selatan. Beliau telah memberikan ajaran Filsafat Buddha baik Sutra maupun Tantra selama lebih dari 16 tahun di Biara Namdroling dan biara lain di Tibet, Nepal, Bhutan dan India dengan pemahaman yang sangat mendalam. Beliau pernah menjabat sebagai Rektor di Ngagyur Nyingma Institute, dan memiliki banyak pengalaman dan kecakapan dalam pembabaran ajaran Buddha Dharma secara umum maupun filosofi yang berbeda.
Ritual ini sangat baik bagi kesehatan, membebaskan masalah, menghancurkan penghalang atau rintangan, mendatangkan kemakmuran dan memperoleh kebahagiaan.
Sabtu, 21 April 2012
16:00 - 18:00 Dharma Teaching: Membakar Karma Buruk Meraih Kesuksesan I
18:00 - 19:00 Istirahat dan Makan Malam
19:00 - 21:00 Chod Puja (membakar karma buruk)
Minggu, 22 April 2012
16:00 - 18:00 Dharma Teaching: Membakar Karma Buruk Meraih Kesuksesan II
18:00 - 19:00 Istirahat dan Makan Malam
19:00 - 21:00 Puja dan Inisiasi Guru Drakpo Tachung Barwa
Tempat:
Buddhayana Dharmawira Center/Sekretariat SIDDHI Surabaya
Jl. Panjang Jiwo Permai Selatan No. 4
Surabaya
GRAND PUJA VAJRAKILAYA
Doa Menghilangkan Rintangan
Vajrakilaya adalah manifestasi dari Vajrasattva yang mana merupakan inti kebijaksanaan Buddha tiga zaman dan sepuluh penjuru,sehingga memiliki kekuatan dan kemamuan luar biasa. Pada zaman kemerosotan moral ini, makhluk hidup mengalamai gangguan kemerosotan mental yang hebat. Sebuah manifestasi Buddha atau Bodhisattva yang biasa dalam wujud yang damai sulit untuk menyelamatkan makhluk-makhluk dengan kemerosotan seperti ini. Maka, Vajrasattva pemegang vajra, bermanifestasi menjadi wujud yang murka untuk menenangkan makhluk-makhluk ini. Vajrakilaya membentuk semua aktifitas pencerahan dari semua Buddha, bermanifestasi menjadi sebuah bentuk yang penuh murka dan juga cinta kasih dengan tujuan mengendaalikan delusi maupun hal-hal negatif yang dapat muncul sebagai rintangan dalam latihan Dharma. Vajrakilaya memiliki tiga kepala, enam tangan dan empat kaki. Masing-masing mewakili Tiga Kaya (Dharmakaya, Shambogakaya dan Nirmanakaya). Enam Paramita dan Empat Tanpa Batas (cinta kasih, welas asih, kebahagiaan dan ketenangan). Dia dihiasi oleh delapan ornamen deity bentuk murka dengan sepasang sayap yang mana mewakili tindakan yang cepat. Nama Tibet dari Vajrakilaya adalah Dorje Shonnu. Dorje berarti tdak bergerak dan tidak berubah. Shonnu berarti selamanya muda, tidak menua dan tiada penyakit. Pasangan Vajrakilaya disebut Khorlo Gyedun Ma, yang merupakan manifestasi dari tara Hijau yang mana adalah inti dari semua Dakini. Tubuhnya berwarna biru yang mewakili tidak bergerak dan tidak berubah. Dia melimpahkan berkah dari semua kegiatan ang harus dicapai dengan cepat.
Acara ini dipimpin oleh:
Khenpo Khentse Norbu Rinpoche
Dan Para Lhama dari Palyul Namdroling Monastery
Jumat, 05 Desember 2013
Pukul 09:00 - 11:30 Puja Vajrakilaya Pagi
Pukul 14:00 - 16:30 Puja Vajrakilaya Siang
Pukul 19:00 - 21:30 Puja Vajrakilaya Malam
Sabtu, 06 Desember 2013
Pukul 09:00 - 11:30 Puja Vajrakilaya Pagi
Pukul 14:00 - 16:30 Puja Vajrakilaya Siang
Pukul 19:00 - 21:30 Puja Vajrakilaya Malam
Minggu, 07 Desember 2013
Pukul 09:00 - 11:30 Puja Vajrakilaya Pagi
Pukul 14:00 - 16:30 Puja Vajrakilaya Siang
Pukul 19:00 - 21:30 Puja Vajrakilaya Malam
Tempat:
PALYUL NYINGMA BUDDHISM
VIHARA PADMASAMBHAVA
Komp. Asia Mega Mas Blo L No. 18-19
Medan
Seminar 3 Aliran Buddhis Terbesar di Akhir Tahun
" Mengupas sebuah Misteri yang jarang diungkap sebelumnya "
"SESUNGGUHNYA, KAPANKAH KITA TERLAHIR KEMBALI?"
Palyul Indonesia - Vihara Padma Sambhava
Hari / Tanggal : Minggu, 1 Desember 2013
Waktu : 14.00 WIB - Selesai
Tempat : Sport Center Harapan Indah, Bekasi Barat
With Special Price :
VIP : Rp. 100.000
REG : Rp. 50.000
On the spot : REG Rp. 75.000
Moderator : Roby Oktober
Free Snack
Info lebih lanjut, hubungi :
Diondy - 0856 9571 8859
Aldy : 0896 8013 8986
Ervin : 0899 8196 691
Erika : 089 8819 0051 / 289F 764F
Marsela : 0856 9235 6263 / 29A8 A13E
Randy Tunggeleng : 0813 1126 6726
Palyul Nyingma Vihara Padma Sambhava mengadakan Nyung Ne Retreat 2013 pada tanggal 05-08 Desember 2013 di JhanaManggala, Gunung Geulis, Ciawi, Bogor.
Nyungne adalah praktek yang paling efektif untuk memurnikan karma buruk akibat kesalahan kita sendiri. Praktek ini diungkapkan oleh Gelongma Phalmo, Puteri Seorang Raja dan ketika terserang penyakit kusta, Beliau mendapat mimpi dari Raja Indrabodhi agar melakukan Latihan Avalokitesvara. Dia melakukan praktek ini selama 12 tahun dan menjadi seorang Mahasiddha. Retret meliputi praktek pemurian yang powerful seperti puasa dalam waktu tertentu, namaskara dan hening atau tidak berbicara.
Retreat Pemurnian Nyungne ini melaksanakan delapan sila (atthasila) selama beberapa hari. Pahala kebajikan mengikuti praktek Nyungne ini adalah tak terhingga. Pahala mengikuti 1(satu) kali Nyungne sama dengan pahala melafalkan 100 juta kali mantra Om Mani Padme Hum. Pahala mensponsori seseorang mengikuti Nyungne akan sama seperti mengikuti Nyungne tersebut.
Registrasi dan Partisipasi:
Untuk informasi dan registrasi, silahkan hubungi Panitia sebagai berikut:
Jakarta:
Ismanto 0816641862
Jiwo 088809810384
Sugianto 0818732158
Juneta 0811655863
Medan:
Herman Wongso 0811636860
Herman Tanadi 085270775130
Wendy 06177229993
Empowerment of Buddha Amitabha and Buddha Amitayus + Puja Pemberkahan 21 Zhambala
Palyul Indonesia - Vihara Padma Sambhava
Sabtu, 26 Mei 2012
Pukul 14.00 - 16.00 WIB
Empowerment ( Inisiasi ) Amitabha Buddha
Pukul 19.00 WIB - Selesai
SUR Puja ( Puja Persembahan Kepada Leluhur )
Minggu, 27 Mei 2012
Pukul 14.00 - 16.00 WIB
Empowerment ( Inisiasi ) Amitayus Buddha
Visudhi Trisarana
Pukul 19.30 WIB - Selesai
Puja Pemberkahan 21 Zhambala
Tempat:
Restoran Happy - Happy
Jl. Sampali ( Simpang Jl. Wahidin )
No. 37 / 49
SPECIAL EMPOWERMENT ON THE THREE ROOTS
(Lama/Guru - Yidam/Deva - Khandro/Dakini)
WITH MAHAKALA PUJA
Lama/Guru Rigzin Duepa/Guru Padmasambhava yang merupakan perwujudan dari semua Buddha, dikenal sebagai Lama Rigzin Duepa
Yidam/Deva Drakpo Ta Chung Barwa adalah perwujudan dari semua yidamdan secara khusus perwujudan dari Guru Murka, Hayagriva dan Great Garuda, penakluk naga
i
Khandro/Dakini Yeshe Tsogyal adalah perwujudan dari Yeshe Tsogyal sendiri, Tara dan Vajravarahi secara external, internal dan rahasia sesuai urutan
Makna dari Tiga Akar:
1. Tanpa bergantung kepada Lama/Guru, akar dari semua berkah, tidak ada kemungkinan mendapatkan berkah dari Buddha
2. Tanpa bergantung kepada Yidam/Deva, akar dari semua pencapaian, tidak ada kemungkinan Buddha memberikan suatu pencapaian
3. Tanpa bergntung kepada Khandro/Dakini, akar dari semua aktifitas suci, tidak ada kemungkinan munculnya aktifitas altruistik Buddha yang bertujuan untuk membantu sesama di dalam diri kita
Oleh karena itu, sebagai permulaan, seseorang harus memperoleh kuasa yang sebenarnya, jika tidak, mendengarkan ajaran Dharma, bermeditasi kepada Yidam/Deva, membaca mantra dan meditasi Samadhi dilarang sepenuhnya. Sesudah kuasa diterima, diizinkan mendengarkan Dharma, bermeditasi kepada yidam/deva dan membaca mantra. Jug terdapat keuntungan lainnya yang tak terhingga seperti bahwa seseorang akan selalu dilindungi oleh pelindung Dharma. Karena itu sangatlah penting untuk mendapatkan kuasa, untuk itu kami telah mengundang Guru Spritual Khenchen Pema Sherab Rinpoche.
Kami, Khenpo Khentse Norbu Rinpoche dan segenap anggota kepanitiaan dari Vihara Padmasambhava, menghimbau kepada semua pengikut dari Doktrin Sakyamuni Buddha agar dapat menerima kuasa yang berharga ini.
Sabtu, 29 Januari 2011
14:00 - 16:00 INISIASI LAMA RIGZIN DUEPA & YIDAM DRAKPO TA CHUNG BARWA
19:00 - 21:00 MAHAKALA PUJA
Minggu, 30 Januari 2011
14:00 - 16:00 INISIASI KHANDRO YESHE TSOGYAL & CERAMAH DHARMA TENTANG THREE ROOTS (Lama/Guru - Yidam/Deva - Khandro/Dakini)
19:00 - 21:00 MAHAKALA PUJA
Tempat:
SELECTA BUILDING Lantai 3
Jl. Listrik No. 2 Medan
THE VERSE OF THE EIGHT NOBLE AUSPICIOUS ONES
AYAT 8 KEAGUNGAN MULIA
NANG SI NAM DAG
BA Ji XIANG
Manfaat melafalkan Doa Ayat 8 Keagunan Mulia tersebut adalah sebagai berikut:
* Jika seseorang membacakan doa ini beserta maknanya dengan penuh rasa hormat, ketika ia bangun di pagi hari, ia akan mencapai segala yang ia harapkan pada hari itu.
* Jika seseorang membacanya sebelum tidur, ia akan mendapatkan mimpi yang baik.
* Jika seseorang membacanya sewaktu memasuki medan perang, ia akan mendapatkan kemenangan dengan segala kehormatan.
* Jika seseorang membacanya sewaktu ia memulai pekerjaan, ia akan memperoleh keberhasilan.
* Jika seseorang membacanya setiap hari selama hidupnya, sukses, ketenaran dan kekayaan akan bertambah, ia akan mencapai harapannya seperti yang diharapkan dan mendapatkan kebahagiaan sempurna; segala perbuatan buruk dan halangan akan tersucikan dan semua yang keinginan untuk kebahagiaan sementara maupun kebahagiaan akhir akan terpenuhi.
Ini adalah Rangkaian Permata Mulia yang muncul dalam lautan bathin dari Jampal Gyepai (Mipham Rinpoche) pada waktu yang sempurna, hari ketiga dari bulan kelima, hari minggu, di tahun monyet api, pada saat yang beruntung ketika konstelasi Sang Pemenang sangat dominan.
Ini sangat penting dilafalkan sebelum memulai kegiatan apapun; pekerjaan apapun akan berhasil dengan tepat seperti yang diingikan.
OM NANG SI NAM DAG RANG ZHIN LHUN DRUB PA'I
Om dimana segala yang tampak dan berwujud adalah sepenuhnya murni, hakikatnya semurna dengan spontan
TASHI CHOG CHU ZHING NA ZHUG PA YI
Semua yang berdiam di alam-alam mulia di sepuluh penjuru
SANG GYE CHO DANG GE DUN PHAG PA'I TSOG
Penghormatan kepada Buddha, Dharma dan Sangha yang mulia
KUN LA CHAG TSAL DAG CHAG TASHI SHOG
Semoga segalanya menjadi keberuntungan bagi kami
DRON MEI GYAL PO TSAL TEN DON DRUB GONG
Dron Mei Gyal Po Tsal Ten Don Drub Dang
JAM PA'I GYEN PAL GE DRAG PAL DAM PA
Jam Pay Gyen Pal Ge Drag Pal Dam Pa
KUN LA GONG PA GYA CHER DRAG PA CHEN
Kun La Gong Pa Gya Cher Drag Pa Chen
LHUN PO TAR PHAG TSAL DRAG PAL DANG NI
Lhun Po Tar Phag Tsal Drag Pal Dang Ni
SEM CHEN TAM CHE LA GONG DRAG PA'I PAL
Srm Chen Tam Che La Gong Drag Pay Pal
YI TSIM DZAD PA TSAL RAB DRAG PAL TE
Yi Tsim Dzad Pa Tsal Rab Drag Pal Te
TSEN TSAM THO PE TASHI PAL PHEL WA
Hanya mendengar nama-namaMu menambah keberuntungan dan keberhasilan
DE WAR SHEG PA GYE LA CHAG TSAL LO
Kami bersujud kepada Mu, Delapan Tathagata
JAM PAL ZHON NU PAL DEN DORJE DZIN
Yang lemah lembut dan berjiwa muda Manjusri, Yang mulia Vajrapani
CHEN RE ZIG WANG GON PO JAM PA'I PAL
Avalokitesvara, Sang Pelindung Maitreya
SA YI NYING PO DRIB PAR NAM PAR SEL
Ksitigarbha, Sarvanivarana Vishkambhin
NAM KHI NYING PO PHAG CHOG KUN TU ZANG
Akashagarbha dan Yang Maha Agung dan Bajik Samantabhadra
UTPAL DORJE PE KAR LU SHING DANG
Bunga Utpala, Vajra, Teratai Putih, Pohon Naga
NORBU DAWA RAL DRI NYI MA YI
Permata, Bulan, Pedang dan Matahari
CHAG TSEN LEG NAM TASHI PAL GYI CHOG
Yang anggung memegang benda-benda tersebut dan sangat agung dalam menganugerahkan keberuntungan dan keberhasilan
JANG CHUB SEM PA GYE LA CHAG TSAL LO
Kami bersujud kepada Mu, Delapan Boddhisattva
RIN CHEN DUG CHOG TASHI SER GYI NYA
Payung yang sangat berharga, Ikan Emas keberuntungan
DED JUNG BUM ZANG YI ONG KA MA LA
Vas permata pengabul harapan, Bunga Kamala yang sangat indah
NYEN DRAG DUNG DANG PHUN TSHOG PAL BE'U
Keong ketenaran dan mulia, Simpul Kemakmuran yang agung
MI NUB GYAL TSEN WANG GYUR KHOR LO TE
Panji Kemenangan dan Roda Kekuasaan agung
RIN CHEN TAG CHOG GYE KYI CHAG TSEN CHEN
Pemegang Delapan Lambang Benda yang paling berharga
CHOG DI GYAL WA CHOD CHING GYE KYED MA
Dengan persembahan kepada para Buddha di seluruh penjuru dan waktu
GEG SOG NGO WO DREN PE PAL PEL WA'I
Hanya dengan memikirkan kualitas-kualitas inti mereka membuat keberhasilan dan ketenaran tumbuh semakin berkembang
TASHI LHA MO GYE LA CHAG TSAL LO
Kami bersujud Kepada Mu, Delapan Dewi Keberuntungan
TSANG PA CHEN PO DE JUNG SED MED WU
Maha Brahma, Shambu (Shiva), Narayana (Vishnu)
MIG TONG DEN DANG GYALPO YUL KHOR SUNG
Sahasrajna (Indra), Sang Raja Dhrtarashtra
PHAG KYE PO DANG LU WNG MIG MI ZANG
Virudhaka, Virupaksha Penguasa Para Naga
NAM THO SE TE LHA DZE KHOR LO DANG
Dan Vaishravana. Masing-masing memegang pusaka surgawi
TRI SHU LA DANG DUNG THUNG DORJE CHEN
Roda, Trisula, Tombak, Vajra
PI WAN RAL DRI CHOD TEN GYAL TSEN DZIN
Vina, Pedang, Stupa dan Panji Kemenangan
SA SUM NE SU GE LEG TASHI PEL
Yang membuat keberuntungan dan secara positif tumbuh dalam tiga alam
JIG TEN KYONG WA GYED LA CHAG TSAL LO
Kami bersujud kepada Mu, Delapan Pelindung Dunia
DAG CHAG DENG DIR JA WA TSOM PA LA
Semoga segala kegiatan yang akan kami mulai
GEG DANG NYE WAR TSE WA KUN ZHI NE
Segala halangan rintangan dan pengaruh berbahaya berbahaya ditaklukan
DED DON PAL PHEL SAM DON YI ZHIN DRUB
Semoga segala pemenuhan harapan tumbuh dan keberhasilan semuanya bertemu
TASHI DE LEG PHUN SUM TSOG PAR SHOG
Membawa keberuntungan, kemakmuran, kebahagiaan dan perdamaian
*Lebih berdaya guna apabila telah menerima transmisi lisan (oral transmission) dari Guru yang berkompeten*
Manfaat dan pahala melakukan persembahan terhadap objek pemujaan seperti tempat suci, kuil, altar Buddha, yang telah menjadi dasar mengumpulkan kebajikan dan memurnikan hambatan adalah sebagai berikut:
Seperti yang dinyatakan dalam harta yang diungkap oleh Terton Sangay Lingpa (Lama Gongdue):
"Mempratketkan cara persembahan dengan tubuh/perbuatan akan memurnikan hambatan tubuh yang terakumulasi sebelumnya dan selanjutnya tidak akan ternoda oleh masa yang akan datang; akan terbebas dari penyakit, akan dikagumi oleh setiap orang disekelilingnya; akan memiliki prilaku yang mengesankan; akan berhasil di setiap kegiatan yang dilakukan; dan akan memiliki kekuatan fisik yang besar dan banyak kualitas baik yang lainnya."
Dan juga, jika kita berusaha memberi persembahan ucapan dengan rasa bakti; hambatan ucapan yang terakumulasi sebelumnya akan dimurnikan dan selanjutnya tidak akan ternoda oleh masa yang akan datang; akan terkena cacat ucapan seperti gagap, kebisuan dan lain lain. and kekuatan ucapan akan meningkat dan akan memiliki kualitas ucapan yang tak terhitung seperti ucapan menenangkan dan sejenisnya.
Persembahan yang tekun melalui pikiran akan memurnikan semua hambatan pikiran yang terakumulasi sebelumnya dan selanjutnya tidak akan ternoda oleh masa yang akan datang; akan terbebas dari penyakit jantung seperti serangan jantung, dan lain lain. Dan akan mencapai apapun yang dicita-citakan.
Manfaat dan pahala lainnya diperoleh dari praktek persembahan yang rajin adalah: seseorang akan menjadi kaya dan sejahtera; seseorang akan memiliki hidup dengan panjang umur dengan banyak berkualitas tinggi dan lain lain.
Akhirnya, karena mengumpulkan banyak pahala, seseorang akan mendapatkan kumpulan kebijaksanaan, dan seseorang akan setidak-tidaknya terlahir sebagai dewa keberuntungan atau manusia dengan memiliki semua kualitas surgawi, dan lain lain. Dan selanjutnya akan menghasilkan dan meningkatkan banyak sifat-sifat bajik."
Dan juga, the Instructional teaching of Prosperity Prayers oleh Lagla Choe-Durb menyatakan:
"Jika kita mempersembahkan bahkan sebiji gandum kepada objek suci, hasilnya akan besar sekali."
Oleh sebab itu, penyebab utama orang kaya saat ini adalah buah dari sedikit persembahan yang mereka persembahkan di kehidupan lalu mereka.
Sebagai contoh, saat dahulu kala, kaisar di dunia yang dikenal sebagai Ngalaynu memiliki keberuntungan dan kekuatan bajik untuk menaklukkan provinsi di seluruh benua dari empat penjuru dan bahkan setengah dari tahta Raja Indra (raja dari alam dewa). Ini juga hasil dari pahala yang diperoleh dari mempersembahkan tujuh buah kacang kepada Buddha yang dikenal sebagai Soed Chab.
Selanjutnya, suatu waktu di sebuah desa yang disebut Zang-jayd, hiduplah seorang perumah tangga yang bernama Lug, yang memiliki kebajikan yang besar dan keberuntungan yang bahkan sekilas tampak akan mengisi gudang kosongnya dengan barang. Istri, anak, menantu perempuan, pelayan dan pembantunya, berenam dari mereka juga mempunyai akumulasi kebajikan dan keberuntungan yang sangat banyak yang mereka dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan. bahkan jika sejumlah makanan dijatuhkan di tangan meraka, secara spontan meningkan menjadi ratusan bahkan ribuan kantong.
Akhirnya, akumulasi pahala yang besar telah membawa mereka berenam dekat dengan Buddha yang imana mereka menerima ajaran ajaran dan mencapai pencerahan.
Jika kita ingin mengetahui, perbuatan apa yang telah mereka lakukan sehingga berbuah demikian; pada suatu ketika di Varanasi, selama pemerintahan Raja Tshang-Jin, di sana telah mengalami kemiskinan selama sepuluh tahun. Pada saat itu, seorang perumah tangga meendapatkan secangkir beras dengan menyapu di gudang Raja yang kosong. Kemudian saat memasaknya, seorang biksu tiba untuk meminta sedekah, dan perumah tangga tersebut langsung berpikir: "Itu sia sia jika saya mempunyai bagian dari sedikit makanan ini, kematian pasti untuk saya, cepat atau lambat dengan kelaparan." Berpikir begitu, dia berencana membagikan makanannya kepada biksu. Dia kemudian menceritakan ide tersebut kepada istri, anak, menantu perempuan, pelayan dan pembantunya, yang merespon dengan baik, ingin memberikan persembahan yang sama dari bagian mereka. Jadi, dengan niat yang sama mereka mempersembahkan sedikit nasi kepada biksu.
Melihat keyakinan yang besar dan kebaikan dalam diri mereka, biksu tersebut menunjukkan kualitas tertingginya kepada mereka, karena Beliau adalah seorang arahat secara nyata. Lalu mereka memberi hormat dan berdoa kepadanya dengan rasa bakti yang mendalam. Dengan demikian, dengan kekuatan pahala ini, gudang yang kosong secara langsung terisi dan kemiskinan di negara tersebut telah terselesaikan. Sejak itu dan seterusnya, keenam anggota keluarga tersebut selalu terlahir sebagai orang kaya dan makmur di setiap kali kelahiran kembali mereka, dan mereka tdak pernah menghadapi dirampas bahkan sedikitpun tidak pernah dan tidak pernah pernah dilanda kemiskinan selamanya. Dengan cara ini, mereka akhirnya mengambil kelahiran kembali pada masa Buddha Sakyamuni dengan keberuntungan yang sangat besar.
Demikian pula, di tempat yang dinamakan NgyenYod, seorang anak lai-laki dengan tanda mulia yang sempurna lahir di sebuah rumah tangga. Hujan berupa bunga mengiringi selama kelahirannya sebagai tanda keberuntungan yang penuh harapan, dan kelak dia menjadi seorang pertapa dan mencapai tingkat arahat. Ini juga merupakan hasil yang tidak langsung dari persembahan dengan keyakinan yang besar oleh seorang laki-laki yang miskin pada suatu ketika di kehidupan sebelumnya, yang mana ia sungguh-sungguh dan imaginatif mempersembahkan bunga yang dhihiasi kepada Tiga Permata (Buddha, Dharma, Sangha). Dinyatakan bahwa dia terlahir di keluarga yang kaya untuk sembilan puluh satu generasi dan hujan berupa bungan mengiringi pada setiap kesempatan kelahirannya.
Dengan cara yang sama, suatu waktu seorang lelaki tua yang miskin pergi ke membajak sawah dengan membawa sebuah mangkok berisi bubur untuk makanannya, tetapi sementara waktu dia melihat penduduk desa mempersembahkan apa yang mereka miliki kepada Buddha dan mengakumulasi pahala. Dengan melihat ini, dia menjadi kecewa mengingat kesalahannya berkomitmen di masa lalu. Buddha mengetahui hal ini dan pergi menuju kepadanya dan meminta sedekah bubur. Lelaki tua tersebut dengan suka cita memberikan persembahan. Buddha memberkahi mangkok bubur yang dipersembahkannya dan mengubahnya menjadi banyak. Kemudian seluruh rombongan pengikut Buddha memakan bubur tersebut dengan cukup dan meninggalkan tempat dengan membuat doa berkah yang besar untuk orang tua tersebut. Setelah itu, gandum emas tumbuh di sebidang tanah milik orang tua tersebut. Walaupun, Raja Sel-Gyel yang serakah menyita gandum emas dari orang tua tersebut dan memberikan gandum biasa sebagai gantinya, yang mana juga berubah menjadi gandum emas dan gandum emas yang disita oleh Raja berubah menjadi gandum biasa. Sejak saat itu, penyebab kemiskinan orang tua tersebut telah terselesaikan dengan pahala yang masih harus dibayarkan dari persembahan semangkok bubur kepada Sang Buddha.
Suatu waktu Brahmana, melihat sebuah lobang kecil yang robek di jubah Buddha, mempersembahkan sepotong pakian kecil yang dia punya dan memohon untuk menambalkan lobang yang robek. Buddha menyetujiunya dan dia dengan sangat senang sekali. Kemudian, dengan jasa pahala kebajikan ini dia diramalkan mencapai pencerahan pada masa mendatang.
Lagi, suatu waktu istri pertama seorang Brahmana mempersembahkan bahan makanan yan memiliki sensasi cita rasa yang sempurna sebagai sedekah kepada seorang Pratyeka Buddha. Oleh karena itu, dia mengambil kelahiran kembali selama lima ratus generasi diberkahi dengan sensasi fisik seperti seperti para dewi. Kelak di kelahirannya kembali, dia menjadi Permaisuri dari Raja sel-Gyel dikenal sebagai Permaisuri Threng-Denma. Istri kedua yang mempersembahkan bahan makanan memiliki penamilan yang sempurna. Oleh karena itu, dia mengambil kelahiran kembali selama lima ratus generasi diberkahi dengan penampilan fisik yang sempurna dan menjadi Permaisuri dari raja Sel-Gyel dikenal dengan Permaisuri Yar-Tshuelma.
Suatu waktu seorang perumah tangga dikenal sebagai Tobdhay, seorang anak yang beruntung diberkahi dengan tanda-tanda moral kebajikan dilahirkan. Anak tersebut memiliki hiasan anting emas yang berharga dari kelahirannya, yang mana sebagai akibat dari persembahan yang dilakukan dia ketika dia terlahir sebagai saudagar pada satu kehidupan sebelumnya, dia mempersembahkan perhiasan anting yang berharga kepada Buddha Yoed-Sung untuk memperbaharui sebuah Stupa yang tua. Setelah itu, dia lahir dengan hiasan permata anting di telinganya di setiap kelahirannya.
Suatu waktu seorang anak perempuan yang jelek dilahirkan dengan lupa di seluruh tubuh di sepasang keluarga perumah tangga, dan mereka mengasuhnya secara diam-diam menyembunyikan dari dunia luar. Ketika dia tumbuh jadi besar dia diusir oleh orang tuanya, dan kemudian dia pergi ke tempat lain berkeliaran dengan kesedihan. Sementara itu, Ananda melihatnya dan bertanya: "Kenapa anda terlihat sangat sedih?" Dia menjelaskan semuanya dengan rinci. Kemudian Ananda mengerti permasalahannya, memberikan kepadanya cairan saffron wangi dan berkata kepadanya: "Oleskan pada Stupa Relik Buddha dan itu akan menyembuhkan kusata anda dan memurnikan hambatan-hambatan." Dia mengikuti nasihat dari Ananda, dan akibatnya dia terbebaskan dari penyakit kulitnya dan bentuk cacat lainnya, dan menjadi secantik dewi.
Bahkan pikiran kebijaksanaan yang luar biasa dari Arahat Shariputra adalah hasil dari kebajikan doa-doanya dan persembahan yang dilakukan pada satu kehidupan sebelumnya yang mana dia dilahirkan sebagai seorang istri Brahmana yang dikenal sebagai Zhibmo, dan mempersembahkan sebilah pedang dan jarum kepada seorang biksu yang tersadarkan untuk menjahit jubah.
Dan kekuatan ingatan yang tajam dari Ananda, yang dapat mengingat dengan hati seluruh isi text kitab suci tanpa lupa, adalah disebabkan oleh hasil kebajikan dari persembahan yang dilakukannya kepada seorang Arahat di kehidupan sebelumnya. Dia hanya mempersebahkan sebuah mangkok sedekah, tapi dengan cara ini:
"Seperti mangkok sedekah diisi dengan sedekah, Seperti mangkok sedekah mendasar kuat dan kokoh pada matras, Semoga Dharma mulia dalam pikiran saya dihargai selamanya!"
Kemudian, persembahan dan doa-doanya sebagai hasilnya.
Juga merupakan suatu keuntungan mempersembahkan doa-doa aspirasi untuk suatu persembahan seperti yang dinyatakan: "Doa aspirasi apapun yang dilakukan, itu akan membawa hasil yang dicita-citakannya."
Seorang yang berbudi luhur yang rajin berupaya dalam memberikan persembahan adalah seperti sebuah permata yang berharga, yang mana dapat secara spontan memenuhi keinginan dan aspirasi semua orang.
Sutra permohonan dari Raja Sel-Gyel menyatakan:
"Dengan mencat Stupa Sang Buddha dengan bubuk kapur; Seseorang akan dilahirkan di alam dewa atau manusia dengan umur panjang, Akan terbebaskan dari penyakit fisik mental dan kesedihan lainnya, Dan akan selalu diberkahi dengan kedamaian dan kemakmuran hidup."
"Dengan mempersembahkan lonceng pada kuil tempat suci dan Stupa, Seseorang akan diberkahi sebagai ahli pidato, ketenaran agung, Suara melodi dan kemampuan mengngat kehidupan lampau, Berbagai hiasan istimewa akan dapat dicapai.
Semoga pikiran saya diisi dengan Dharma yang mulia! Seorang yang bijaksana yang memegang tasbih dengan keyakinan dan rasa bakti pada Stupa dan Kuil tempat suci dari orang yang tercerahkan akan mengakumulasi pahala yang besar yang mana setara dengan emas yang menghiasai tasbih dan batu permata."
"Orang yang mengikatkan pita pada Stupa dari orang yang tercerahkan akan menjadi berkuasa atas umat manusia dan dewa, Dan akan menikmati kebahagiaan terbesar, Dia akan mencapai tahapan pembebasan yang luar biasa pada akhirnya."
Seperti yang dinyatakan pada Manfaat dan Pahala dari Berpradaksina pada Stupa:
"Saat ini mempersembahan kepada saya dan persembahan kepada relik saya di kemudian hari, tidak ada bedanya sama sekali; pahala adalah setara."
Dari White Lotus Dharma:
"Walau hanya dengan mempersembahkan sekuntum bunga dengan hormat dan sikap tulus, Kepada Gambar Sang Buddha di dinding, Seseorang akan melihat jutaan Buddha secara berurutan."
Seperti yang dinyatakan dalam Sutra:
"Kebahagiaan dan kenyamanan apapun yang kita punya di bumi ini adalah berasal dari persembahan yang dilakukan kepada Tiga Permata, Oleh karena itu selalu berusahalah memberikan persembahan kepada Tiga Permata.
*Sumber dari Palyul Times Edisi Kelima Nov 2012
Three things cannot be long hidden: the sun, the moon, and the truth.
"Buddha"
Copyright © 2016 - Palyul Nyingma Indonesia - All Rights Reserved